Investasi tanah menjadi salah satu jenis investasi yang diminati banyak orang karena mudah dan menguntungkan karena harga yang cenderung selalu naik. Selain itu, investasi tanah juga banyak dipilih karena pertimbangan kebutuhan memiliki hunian rumah sendiri. Dengan memiliki tanah terlebih dahulu, Anda dapat membantu proyeksi harga membangun rumah di kemudian hari.
Seperti yang diketahui, dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan perkotaan biasanya diiringi dengan kenaikan harga tanah juga. Namun jangan khawatir, peluang investasi dengan instumentanah akan tetap menjanjikan karena permintaan dan penawaran selalu ada dan stabil.
Nah, untuk membantu Anda memahami investasi ini, berikut ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan investasi ini yang patut untuk disimak.
Pengertian Investasi Tanah
Ada beberapa jenis investasi properti, seperti investasi rumah, apartemen, ruko dan rukan, hingga tanah. Investasi ini umumnya berupa tanah kosong tanpa bangunan adalah salah satu investasi termudah dan termurah jika Anda tertarik menanam uang di bidang ini.
Meski bisa menghasilkan keuntungan besar, tetap ada risiko yang mesti Anda tanggung. Di penjelasan berikutnya akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan dari berinvestasi tanah yang bisa jadi pertimbangan Anda nantinya.
Kelebihan Investasi Tanah
Berinvestasi tanah kedengarannya seperti tidak ditujukan untuk semua orang. Memulai investasi ini memang memerlukan dana yang tidak sedikit, namun ingat nilai investasi ini di kemudian hari akan terus meningkat. Untuk itu, cara terbaik untuk memulai investasi ini ialah dengan perbanyak riset dan diiringi rencana keuangan yang disiplin seperti menabung sebagai modal untuk membeli investasi tanah nantinya, apalagi jika Anda yang baru memasuki dunia kerja.
Jika Anda sudah memiliki rencana keuangan yang baik dan siap untuk melakukan investasi ini. Berikut akan dipaparkan beberapa kelebihan dalam investasi ini yang bisa dijadikan pertimbangan dan referensi Anda memulainya. Jika saat ini Anda sedang mencari tanah untuk mulai investasi, berikut daftar tanah dengan luas 100 M² dengan rentang harga Rp500 juta – Rp600 juta di Jakarta.
1. Nilai Investasi Tanah Terus Naik
Sama seperti investasi properti pada umumnya yang akan terus naik tiap tahun, investasi ini pun akan mengalami hal serupa. Tanah tidak mungkin bertambah luas, tetapi kebutuhan masyarakat akan terus meningkat. Faktor inilah yang membuat harga tanah akan terus naik, apalagi jika berada di lokasi “emas” atau terpengaruh dengan perencanaan pembangunan infrastruktur pemerintah di masa depan. Jika Anda memilih lokasi yang tepat, capital gain atau keuntungan modal untuk berinvestasi tanah bisa naik tinggi setiap tahunnya.
2. Investasi Tanah Tidak Banyak Maintenance
Hal ini mungkin banyak dialami oleh Anda yang menjadi pemilik rumah kontrakan atau apartemen sewaan. Atap rusak, pipa air bocor, hingga rangka rumah dimakan rayap. Wah, ada saja biaya perbaikan tiap tahunnya!
Pengeluaran seperti ini tidak akan Anda temui jika memilih berinvestasi tanah kosong. Biaya yang mungkin Anda keluarkan hanyalah biaya perawatan rumput, pagar, dan penjagaan keamanan lingkungan.
3. Investasi Tanah Minim Kompetisi
Pernah punya rumah atau apartemen sebagai investasi? Tentu Anda pernah mengalami kerasnya persaingan ketika Anda ingin menjualnya kembali atau menyewakannya. Banyak saingan dengan harga kompetitif dan fasilitas yang menggiurkan.
Percaya atau tidak, pesaing Anda di bidang investor tanah kosong akan cenderung sedikit jika dibandingkan dengan investasi properti lainnya. Justru Anda yang mungkin akan dicari-cari pembeli.
4. Investasi Tanah untuk Dijual Lagi Secara Utuh atau Per Kapling
Jika memiliki tanah dengan area yang luas, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjualnya secara utuh atau menjualnya sebagai kompleks per kapling. Ya, Anda bisa menaikkan daya jual tanah Anda dengan merancangnya sebagai kompleks perumahan model cluster.
Jika ini adalah rencana Anda sedari awal, pastikan saja Anda memilih tanah dengan lokasi yang strategis, akses terjangkau, serta didukung dengan infrastruktur yang baik.
5. Investasi Tanah Bisa Digunakan untuk Berbagai Jenis Usaha
Namanya juga investasi, tentu Anda akan menunggu waktu yang tepat untuk melepas tanah pada harga terbaiknya. Selagi menunggu target keuntungan modal tercapai, Anda bisa memanfaatkan tanah untuk berbagai jenis usaha. Mulai dari penyewaan lahan parkir, perkebunan atau sawah, lokasi rumah makan tenda (yang tak perlu bangunan utuh), hingga tempat untuk menyelenggarakan pernikahan outdoor.
6. Investasi Tanah Bisa Jadi Aset Produktif
Sebagian besar orang memilih tanah sebagai instrumen investasi untuk selanjutnya digunakan sebagai aset produktif. Anda dapat menjadikan lahan tanah tersebut sebagai tempat penginapan, kos-kosan, pujasera, dan peluang bisnis lainnya yang bisa menghasilkan aset produktif. Dengan begini, berinvestasi tanah kamu dapat lebih menguntungkan daripada dibiarkan begitu saja sebagai tanah lapang atau lahan kosong.
7. Sebagai Investasi Jangka Panjang
Jika tujuan Anda dalam berinvestasi tanah adalah untuk jangka panjang, itu berarti kamu sudah lebih siap untuk memulainya. Seperti yang diketahui indeks harga properti setiap tahunnya mengalami kenaikan, dan tahun 2020 diprediksi akan mengalami kenaikan 6 sampai 9 persen. Apalagi jika pengetahuan dan riset Anda semakin luas perihal investasi ini, keuntungan yang akan diperoleh nantinya bisa semakin tinggi bergantung pada lokasi tanah yang dipilih dan faktor-faktor lainnya.
8. Investasi Tanah dengan KPT
Apakah Anda pernah mendengar istilah Kredit Kepemilikan Tanah atau KPT? Istilah KPT sama dengan dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPA (Kredit Pemilikan Apartemen), perbedaannya hanyalah jenis instrumen propertinya saja. Jika belum memiliki cukup dana, KPT dapat dijadikan solusi untuk Anda memulai berinvestasi tanah. Cari tahu informasi mengenai KPT, persyaratan, prosedur, dan bank yang menyediakan pengajuan kredit ini.
Kekurangan Investasi Tanah
Seperti yang diketahui bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko atau kekurangannya, begitupun dengan berinvestasi tanah. Setelah mengetahui uraian mengenai kelebihannya di atas, kini saatnya Anda melihat dari sisi kekurangannya. Perhatikan ulasan di bawah ini dan jadikan pertimbangan dan perbandingan untuk rencana berinvestasi tanah Anda ke depannya.
1. Daya Jual Investasi Tanah Tergantung Lokasi
Ada beberapa kesalahan dalam investasi properti, salah satunya adalah kurang jeli “membaca” lokasi. Faktor ini yang memiliki peran penting dalam permainan investasi ini. Sama seperti ketika Anda berinvestasi properti lain, lokasi adalah hal krusial yang menentukan daya jual dan capital gain tanah Anda.
Sebagai contoh, tanah yang berada di lokasi rawan banjir cenderung dibanderol dengan harga murah. Karena itulah, Anda memang harus ekstra berhati-hati dalam membeli tanah. Lebih baik makan waktu untuk mencari tahu sedetail-detailnya, daripada makan hati di kemudian hari.
2. Investasi Tanah Tak Bisa Dijadikan Sumber Pemasukan Tetap
Memutuskan untuk berinvestasi pada tanah butuh modal besar. Lalu, bagaimana kalau Anda mendadak butuh uang? Berbeda dengan investasi bidang finansial, seperti emas, saham, atau deposito, investasi bidang properti cukup sulit untuk langsung dicairkan dengan segera. Karena itu, pastikan Anda tidak menjadikan investasi ini sebagai sumber pemasukan utama sejak awal.
3. Ada Kemungkinan Cicilan KPT Ditolak
Anda yang tak punya dana untuk membeli tanah, bisa memanfaatkan fasilitas cicilan dari bank dengan nama Kredit Pembelian Tanah (KPT). Namun, tak serta merta pengajuan kredit Anda akan disetujui pihak bank. Sama seperti pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bank akan melakukan analisis mengenai kemampuan finansial Anda, nilai tanah, hingga status legalitas tanah.
Jika kondisi finansial kurang mendukung, ada baiknya Anda menunda berinvestasi daripada kesulitan mengangsur di tengah proses. Karena itu, sebelum membeli tanah, Anda wajib mengetahui prosedur beli tanah terlebih dahulu.